Kamis, 23 Januari 2014

SAAT YANG MENENTUKAN

SAAT YANG MENENTUKAN 
Ivan Taniputera
23 Januari 2014

Saat menentukan (decisive moment) adalah suatu peristiwa yang berpotensi mengubah jalan kehidupan seseorang atau suatu bangsa. Salah satu contoh saat menentukan dalam kehidupan seseorang adalah seorang teman yang telah bekerja di sebuah perusahaan nasional. Kariernya boleh dikatakan sudah mapan. Namun suatu ketika, ada teman lain yang mengajaknya berbisnis sendiri. Setelah mempertimbangkan matang-matang, teman tersebut dengan penuh keberanian keluar dari perusahaan dan mengawali usahanya sendiri. Kini ia telah menjadi seorang boss. Keputusannya keluar dari pekerjaan dan merintis bisnis sendiri itu merupakan saat menentukan dalam hidupnya.
Terdapat pula contoh lainnya yang saya dapatkan dari menonton tayangan di sebuah saluran televisi mengenai orang-orang yang kecanduan narkoba. Biasanya seseorang mengalami kecanduan karena menerima tawaran narkoba dari temannya. Akibat kecanduan tersebut kehidupan seseorang mengalami keruntuhan. Keputusannya mengonsumsi narkoba itulah merupakan saat menentukan dalam hidupnya.
Dengan demikian, saat menentukan itu dapat mengubah hidup kita secara positif dan negatif. Berdasarkan kenyataan ini ditinjau dari dampaknya kita dapat membedakan saat menentukan menjadi:
  • Yang membawa dampak positif
  • Yang membawa dampak negatif
Setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup dapat merupakan saat menentukan yang berpeluang mengubah kehidupan kita secara drastis. Oleh karenanya, orang  berhasil adalah orang yang sanggup mengambil dan menangkap saat menentukan bernilai positif dalam hidupnya. Kita tidak pernah tahu kapan saat menentukan itu timbul. Terkadang saat menentukan itu harus kita temukan sendiri atau justru ia yang mendatangi kita dengan sendirinya. Dengan demikian, berdasarkan kemunculannya terdapat dua jenis saat menentukan:
  • Yang harus kita upayakan atau cari sendiri
  • Yang datang pada kita dengan sendirinya
Apa pun jenis saat menentukan itu, kita harus menelaahnya matang-matang. Kita harus dapat menganalisa dampak yang akan ditimbulkannya. Bagaimana cara kita menelahnya? Gunakan senjata 4 W dan 1 H:
What (Apa?)
Identifikasikan segenap keputusan Anda secara jelas. Misalnya Anda ingin merintis bisnis baru dalam bidang makanan. Maka Anda harus jelas terlebih dahulu APA yang dimaksud bisnis makanan tersebut. Makanan APA yang mau dijual dan lain sebagainya. Tanyakan APA sebanyak mungkin dan telaah apakah Anda dapat menjawabnya semua. Jika Anda tidak dapat menjawabnya, berarti pengetahuan Anda belum memadai dan harus mencari lebih banyak keterangan.
Where (Dimana?)
Di manakah Anda akan menjalankan keputusan tersebut? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan sebuah tempat secara harafiah, atau sebuah tempat yang abstrak, termasuk di manakah kesiapan mental Anda saat ini?
Who (Siapa?)
Ini menanyakan SIAPA diri Anda, dalam artian apakah Anda adalah orang yang tepat dalam menjalankan keputusan tersebut.
Why (Mengapa?)
Mengapa Anda menjalankan keputusan tersebut? Analisa dahulu alasannya baik secara fisik mau pun moral.
How (Bagaimana?)
Bagaimana Anda menjalankan keputusan tersebut. Apakah Anda sudah punya metoda yang jelas atau hanya sekedar impian atau khayalan semata?
Gunakan senjatan di atas guna menelaah keputusan Anda. Jika sudah terjawab semua dengan memuaskan barulah Anda menjalankannya. Dengan demikian, Anda telah siap menapaki saat menentukan dalam kehidupan Anda menuju ke arah positif.
Satu hal penting sebagai penutup artikel ini adalah saat menentukan yang dapat mengubah kehidupan seseorang secara drastis menuju ke arah lebih baik hanya diperuntukkan bagi kaum pemberani saja. Berani tetapi bijaksana, bukan hanya asal berani saja.
Demikian semoga bermanfaat. Selamat menapaki saat menentukan dalam kehidupan Anda menuju ke arah positif.

Minggu, 19 Januari 2014

SIMBOL KEKUATAN GAIB DI MASA MENDATANG

SIMBOL KEKUATAN GAIB DI MASA MENDATANG

Ivan Taniputera.
19 Januari 2014

Misalkan di masa mendatang terjadi bencana dashyat yang memusnahkan sebagian besar peradaban manusia. Mereka yang tersisa akan kembali lagi ke zaman batu. Hampir seluruh kemajuan peradaban yang pernah dicapai umat manusia akan terlupakan.

Alkisah 10.000 tahun kemudian, terdapat sekelompok orang yang tanpa sengaja menemukan sisa reaktor nuklir dari abad kedua puluh. Mereka tidak menyadari bahwa sampah radioaktif dapat tetap aktif selama jutaan tahun. Kendati demikian, mereka tidak menyadarinya. Mereka mungkin menduga bahwa reruntuhan reaktor nuklir dari zaman puluhan ribu tahun lalu itu adalah sebuah kuil.

Sepulangnya dari mengunjungi reruntuhan reaktor tersebut, banyak orang jatuh sakit. Mereka mengalami penyakit mengerikan yang menggerogoti tubuh mereka secara perlahan. Akibatnya, orang di zaman itu akan menyangka bahwa tempat tersebut angker. Sewaktu mengamati situs tersebut mereka mungkin masih dapat menyaksikan gambar sebagai berikut terpampang di banyak tempat, dimana gambar tersebut tidak mereka ketahui maknanya.



Oleh karenanya, barangkali mereka akan menghubungkan simbol tersebut dengan kegaiban atau kekuatan gelap yang dapat menimbulkan penyakit. Mareka mungkin akan menganggap tempat beserta simbol tersebut sebagai sesuatu yang angker, keramat, atau suci (tergantung bagaimana persepsi mereka saat itu). Simbol zaman kita yang ternyata menggambarkan bahaya radioaktif tersebut, barangkali kelak akan menjadi pusat kultus pemujaan suatu agama baru. Yang pasti karena banyaknya orang jatuh sakit dan meninggal setelah mengunjungi tempat tersebut, sebelum mereka memiliki sains dan teknologi yang cukup guna memahami perihal radioktifitas, simbol tersebut sedikit banyak akan menimbulkan kegentaran serta rasa takut di hati mereka.

Orang-orang yang hidup di masa mendatang barangkali juga akan mengalami kesulitan dalam memahami simbol-simbol kita di masa sekarang, sebagaimana halnya kita juga kesulitan memahami simbol-simbol peninggalan nenek moyang kita puluhan ribu tahun lalu.

Semoga dapat menjadi bahan renungan.

Jumat, 17 Januari 2014

PADI, GABAH, BERAS, NASI: KEKAYAAN BAHASA INDONESIA DIBANDINGAN BAHASA INGGRIS

PADI, GABAH, BERAS, NASI: KEKAYAAN BAHASA INDONESIA DIBANDINGAN BAHASA INGGRIS

Ivan Taniputera
18 Januari 2014




Ini merupakan salah satu bukti bahwa dalam hal-hal tertentu bahasa Indonesia lebih kaya dibandingkan bahasa Inggris. Sebagai contoh adalah sebutan-sebutan yang terkait dengan salah satu makanan pokok di negara kita. Orang Inggris menyebut padi dengan rice. Sawah disebut rice field dalam bahasa Inggris. Meskipun ada sebutan paddy dalam bahasa Inggris, namun nampaknya istilah itu adalah kata pungut atau serapan dan bukan asli dari bahasa Inggris. Kemudian bahasa Inggris juga tidak punya istilah bagi gabah, mereka harus menggunakan istilah unhulled rice, atau "beras yang masih ada kulitnya."

Bahasa Inggris juga tidak memiliki istilah khusus bagi beras, mereka tetap menyebutnya rice. Sewaktu telah ditanak menjadi nasi pun, bahasa Inggris juga tetap menyebutnya rice.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam hal-hal tertentu kosa kata bahasa kita lebih kaya dibandingkan bahasa Inggris.