Jumat, 29 Mei 2015

LEMBARAN KERTAS ITU

LEMBARAN KERTAS ITU

Ivan Taniputera.
29 Mei 2015


Kumasukkan lembaran-lembaran kertas itu
Ke sakuku
Kuterima sebagai hasil kerjaku
Hanya helai-helai kertas memang adanya begitu
Tapi kau bisa tukarkannya
Dengan makanan, pakaian, dan apa saja
Pemenuh kebutuhan manusia
Bahkan lembaran-lembaran kertas itu
Membeli keadilan juga mampu
Kalau kau punya berhelai-helai
Orang tunduk hormat padamu
Tidak peduli kau bermoral apa tidak
Lambaikan dan sebarkan saja kertas-kertas itu
Orang kan jilati kakimu
Sembah rubuh di hadapanmu
Ya hanya kertas-kertas yang kadang lusuh bau
Tapi dialah penguasa dunia fana ini
Bahkan konon dengannya kau bisa dapatkan cinta
Bahkan konon dengannya kau bisa dapatkan mahligai emas permata
Bahkan konon dengannya kau bisa dapatkan dunia
Orang menyabung nyawa mendapatkannya
Orang saling berebut mengumpulkan helai-helai kertas tersebut
Tendang menendang
Pukul memukul
Bahkan rela membunuh agar kertas-kertas itu masuk ke sakunya
Ya dia memang hanya helaian-helaian kertas
Dan orang menyebutnya UANG.

Selasa, 26 Mei 2015

NERAKA ITU

NERAKA ITU

25 Mei 2015
Ivan Taniputera.



Jangan kira neraka itu tidak ada

Neraka itu pernah bernama
Treblinka
Auschwitz
Sobibor
Sachsenhausen
Buchenwald
Rwanda

Tetapi neraka juga pernah bernama
Palestina
Gaza
Sabra dan Shatila
Armenia
Vietnam
Kamboja
Gulag Siberia
Korea Utara

Dan masih banyak lagi lainnya

Ya neraka memang punya banyak nama
Yang terlalu panjang tuk disebutkan semua
Menyebut satu persatu mustahil adanya
Membentang dari sepanjang masa
Neraka selalu berganti nama
Tetapi api kebencian itulah nyalanya
Hati iblis itulah penyiksanya
Ah neraka selalu berganti nama

Untuk mengenang seluruh korban pembantaian dan genosida.
Damailah duniaku.

Senin, 25 Mei 2015

SUMUR TUA KOTA LAMA, SEKELUMIT PENINGGALAN SEJARAH DARI SEMARANG

SUMUR TUA KOTA LAMA, SEKELUMIT PENINGGALAN SEJARAH DARI SEMARANG

Ivan Taniputera.
24 Mei 2015




Ini sekelumit peninggalan sejarah dari Semarang. Sumur tua ini terletak di kawasan Kota Tua, Semarang. Konon menurut penuturan warga sekitar sudah ada semenjak zaman Belanda. Disebutkan pula bahwa sumur ini tidak pernah kering, meski sudah disedot airnya untuk mobil pemadam kebakaran.

Sabtu, 23 Mei 2015

LAGI-LAGI ADA YANG PALSU

LAGI-LAGI ADA YANG PALSU


Ivan Taniputera.
23 Mei 2015





Kejamnya dikau
Kau palsukan berasku
Kau racuni diriku
Membunuh pelan-pelan
Sadis tiada kata lain
Kau campurkan plastik beracun
Kau bahayakan sesamamu
Tiadakah sedikit rasa iba dalam hati bersemu?
Mencelakakan sesama tanpa galau?
Ah sungguh tercengang ku mengetahuinya
Entah apa tujuanmu
Memakan beras palsu orang meregang nyawa
Oh Pak Presiden!
Oh Pak dan Bu Menteri!
Oh Pak dan Bu Gubernur!
Oh Pak dan Bu Polisi!
Dan semua yang berwenang
Mohon kejarlah pelakunya
Selidiki sampai tuntas
Sampai akar-akarnya perlu diberantas
Hingga kita terbebas dari beras palsu yang laknat
Keresahan sungguh penat.

SUARA-SUARA DARI PADANG KESUNYIAN

SUARA-SUARA DARI PADANG KESUNYIAN

Ivan Taniputera
23 Mei 2015

Alunan senyap sepi
Menari-nari di atas padang tanpa kata
Tiada jeda menjaring angin sunyi
Menerpa sukma menepis makna
Menghinggapi irama sari
Daun-daun turut meluruh nirkala
Bisik-bisik dari relung sanubari
Tak terucap berupa getar suara
Terus bergaung dalam lembah sunyi
Bergulung-gulung di atas padang semesta
Kapankan kesunyian itu pergi?
Ke manakah ia hendak beranjang sana?
Apakah hal itu engkau mengetahui?

Sabtu, 09 Mei 2015

JAM ITU TERUS BERPUTAR

JAM ITU TERUS BERPUTAR


Ivan Taniputera
9 Mei 2015




Jam terus berputar
Seiring kehidupan berdenyar
Urusan lama sebentar
Berjalan tanpa ingkar

Jam irama kehidupan semesta
Berdetik penuh ritma
Membagi waktu tanpa jeda
Detik menit jam itulah dia

Waktu itu dibagi-bagi
Dipotong tanpa kompromi
Menjadi satuan satuan semu lagi
Sungguh rupakan alienasi

Sesungguhnya wahai kawan
Waktu itu bagai air beraliran
Tiada dapat ia dicencang-cencang
Tidak terputus melaju kencang

Pembagian waktu cuma ilusi
Waktu sekarang dan tadi
Sebenarnya adalah satu inti
Aliran waktu nan abadi

Sekarang mendatang dan tadi
Adalah tunggal batang diri
Satu tubuh waktu tanpa henti
Mengapa engkau bingung sendiri?

Selamat mengisi waktu dengan baik wahai para sobatku.