Sabtu, 31 Juli 2010

Galileo - Berani Tampil Beda

Galileo - Berani Tampil Beda

Ivan Taniputera
(31 Juli 2010)


Galileo Galilei mendapat tentangan keras dari orang-orang sezamannya sehubungan dengan berbagai teori yang dikemukakannya. Meskipun demikian, Galileo pantang mundur dan terus memegang teguh sesuatu yang dianggapnya kebenaran, walau tidak harus secara terang-terangan. Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa Galileo yang benar.

Oleh karenanya, sikap keberanian berpikir seperti ini pantas diteladani oleh generasi-generasi selanjutnya. Seorang pemikir sejati tidak akan puas dengan segenap kemapanan dan teori yang telah dipegang teguh serta dianut bergenerasi-generasi sebelumnya. Kita membayangkan betapa beraninya Galileo menentang kemapanan yang telah dianut oleh masyarakat zaman itu. Butuh tekad dan semangat membaja. Sudah pasti konsekuensi yang diterima Galileo adalah penderitaan lahir dan batin.

Seorang ilmuwan yang baik selalu menguji teori yang telah dianggap mapan, karena ilmu pengetahuan itu tidak pernah berhenti berkembang. Cakrawala pemahaman umat manusia terus berkembang sepanjang zaman. Dengan demikian, kemandekan dalam ilmu pengetahuan berwujud "kemapanan" merupakan penghambat bagi perkembangan sains itu sendiri. Perlu tokoh-tokoh berinsipiratif dan berjiwa pemberani untuk mendobraknya.

Galileo telah menjadi salah seorang di antara mereka. Semoga tumbuh ribuan atau bahkan jutaan Galileo-Galileo lainnya.

Kita dan Alam

Kita dan Alam

Ivan Taniputera
(31 Juli 2010)



Apabila mencermati sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nampak nyata bahwa pesat sekali kemajuan yang dicapai umat manusia. Sebagai contoh, meluncurkan manusia ke bulan nampaknya masih menjadi impian umat manusia kurang lebih setengah abad yang lalu. Namun ternyata tercapai jugalah angan-angan tersebut. Sayangnya, kemajuan yang dicapai manusia justru mengorbankan lingkungan dan alam di sekitar kita.

Semua ini disebabkan kurangnya kesadaran mengenai kaitan yang erat antara diri kita dengan lingkungan sekitar kita. Umat manusia kurang menyadari bahwa alam ini beserta segenap isinya saling terkait. Kerusakan pada salah satu aspek akan memengaruhi aspek lainnya. Oleh karenanya, adalah sesuatu hal yang wajar apabila kerusakan lingkungan akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia beserta organisme lainnya.
Gejala yang sudah kita saksikan adalah meluasnya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan, seperti yang berkaitan dengan pernafasan, kulit, dan lain sebagainya. Pencemaran sungai merusak kualitas hidup warga yang hidup di tepian sungai tersebut. Bahkan akibat sampah, banjir merupakan masalah akut kota-kota besar di negeri kita yang sulit dicari solusinya. Padahal semenjak bangku pendidikan dasar, kita telah diajarkan mengenai banjir beserta segenap penyebab-penyebabnya.

Dengan demikian, kuncinya adalah masih kurangnya kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup dalam sanubari kita masing-masing. Secara intelektual kita mengetahuinya, namun tidak bersedia menerapkannya dalam hidup keseharian kita. Di samping itu, para petinggi negara perlu pula memberikan contoh yang baik, sehubungan hal ini. Karena para petinggi negara merupakan cerminan suri tauladan bagi rakyatnya.

Menjelang ulang tahun negeri kita ke-65 ini, kita hendaknya senantiasa merenungkan bahwa alam adalah bagian diri kita dan diri kita adalah bagian dari alam semesta. Mencintai alam berarti mencintai pula diri kita dan semua insan. Dengan menjaga keasrian lingkungan berarti kita turut pula menjaga keasrian diri kita beserta seluruh insan lainnya. Semoga warga negeri kita tercinta ini makin sadar lingkungan.

Jumat, 30 Juli 2010

Membaca adalah Kunci Pengetahuan

Membaca adalah Kunci Pengetahuan


Ivan Taniputera
(31 Juli 2010)


Buku adalah jendela dunia


Pada era yang semakin maju ini, akses menuju pengetahuan merupakan salah satu kunci kemajuan bagi suatu bangsa. Bangsa Jepang, sebagai contoh, adalah bangsa yang gemar membaca. Oleh karena itu, apabila hendak memajukan suatu bangsa, mau tidak mau kita harus mengembangkan minat baca di tengah masyarakat. Pesatnya kemajuan di berbagai bidang, mau tidak mau harus sanggup diikuti apabila tidak mau ketinggalan dengan bangsa lain. Tentu saja salah satu cara utama mengikuti arus perkembangan di berbagai bidang itu adalah dengan membaca.

Dewasa ini, buku masih merupakan sumber utama dalam mengakses kemajuan-kemajuan di berbagai bidang itu. Bahkan sekarang ini telah tersedia berbagai buku elektronik atau e-book yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Selain itu, masih terdapat informasi-informasi lainnya yang dapat diunduh pula dari internet. Di tengah-tengah bangsa kita, masih ada kendala-kendala yang terjadi; yakni:

• Minat baca di tengah masyarakat yang perlu terus ditingkatkan.

• Penguasaan bahasa asing yang minim.

• Masih terdapat beberapa literatur dan sumber informasi yang isinya telah ketinggalan zaman atau diragukan kebenarannya.

• Harga buku yang kurang terjangkau bagi masyarakat.

Membaca merupakan salah satu kegiatan positif dalam mengisi waktu luang. Yang patut disayangkan masih banyak anggota masyarakat kita mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan kurang bermanfaat; umpamanya minum minuman keras dan berjudi. Oleh karenanya, pemerintah bersama para pemuka masyarakat hendaknya terus mengkampanyekan betapa pentingnya membaca itu. Selain itu, pemerintah perlu mengalokasikan dana memperbaiki dan meningkatkan fasilitas perpustakaan yang telah ada serta membangun semakin banyak perpustakaan. Kurikulum pendidikan yang baru perlu dibuat sedemikian rupa, sehingga mendorong minat baca anak didik semenjak dini.

Patut diakui bahwa literatur-literatur bermutu masih banyak tersedia dalam bahasa asing. Jikalau kita tak menguasai bahasa asing dengan baik, bagaimana mungkin kita mengakses pengetahuan yang ada di dalamnya? Kemampuan berbahasa asing merupakan faktor yang perlu ditingkatkan. Cara lain dalam mengatasi kendala ini adalah membangun suatu lembaga penerjemahan yang bertugas mengalih-bahasakan literatur-literatur asing ke dalam bahasa Indonesia. Kendala lain yang tak kalah pentingnya adalah beredarnya literatur yang isinya telah ketinggalan zaman maupun mengandung informasi yang salah atau hal-hal negatif, seperti isu SARA beserta pornografi. Hal semacam ini sesungguhnya merupakan racun yang berbahaya bagi kancah pemikiran bangsa kita. Oleh karena itu, kita perlu pula rajin memberikan informasi pengimbang yang benar.

Masyarakat sering mengeluhkan bahwa harga buku semakin membumbung tinggi, sehingga tak terjangkau oleh kantung mereka. Seolah-olah buku itu hanya diperuntukkan bagi kalangan kaya saja. Dengan demikian, perlu dipikirkan bagaimana menciptakan buku dengan harga yang lebih murah, sehingga terjangkau kalangan menengah ke bawah.

Dengan diatasinya berbagai kendala di atas, semoga bangsa kita yang sebentar lagi merayakan ulang tahunnya ke-65 dapat mengejar ketertinggalannya dibanding bangsa lainnya. Semoga minat baca di tengah masyarakat akan semakin meningkat dengan diimbangi semakin banyaknya bahan-bahan bacaan yang bermutu.

Selasa, 27 Juli 2010

Tentang Blog ini

Blog ini merupakan tempat menampung hasil karya saya, baik dalam bentuk tulisan, gambar, foto, dan lain sebagainya. Saya merasa bahwa dalam hidup ini, kita harus senantiasa berkarya dan menghasilkan sesuatu yang positif, Barulah dengan demikian hidup kita dapat menjadi berarti.
Apabila direnungkan waktu berjalan sangat cepat. Waktu mudah sekali tersia-siakan. Oleh karena itu, kita hendaknya senantisa meninggalkan suatu karya bagi generasi selanjutnya.