Sabtu, 31 Desember 2011

Setelah Lulus SMU Kuliah Apa?

Setelah Lulus SMU Kuliah Apa?

Ivan Taniputera
31 Desember 2011

Tulisan ini merupakan kado khususnya bagi yang hendak lulus SMU dan sedang bingung memikirkan kuliah apa nantinya. Bagi yang telah memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas tentu tidak masalah. Namun tidak jarang, di antara mereka dilanda keraguan, terutama karena tentangan dari orang tua, sahabat dekat, kekasih, dan lain sebagainya. Tidak jarang terdengar cemoohan sebagai berikut, "Wah kalau kamu mengambil jurusan ini nanti mau kerja jadi apa?" Sehingga akhirnya timbul kegamangan dan kegalauan di dalam hati.

Sebenarnya dalam memilih jurusan kita jangan memikirkan nanti mau dibuat apa. Nanti adalah masalah nanti. Yang penting adalah kita mengambil jurusan sesuai dengan hati nurani kita. Selain itu, dengan motivasi yang benar, yakni mengabdi sesama. Apabila kita memiliki kemampuan yang baik dan sesuai dengan bidang serta hati nurani kita, maka pekerjaan itu akan datang dengan sendirinya tanpa kita perlu banyak bersusah payah (tetapi tidak berarti bahwa kita hanya perlu berpangku tangan menunggu pekerjaan itu datang). Namun yang terpenting adalah mengembangkan sebaik mungkin kemampuan dan ilmu yang kita miliki serta sukai. Berjuang menjadi yang terbaik.

Apabila ilmu itu tidak sesuai dengan hati nurani kita dan kita menjatuhkan pilihan hanya berdasarkan pendapat orang-orang dekat kita, maka kemungkinan potensi kita tidak akan maksimal. Kita tidak akan menjadi yang terbaik dalam bidang kita. Jika begitu, akankah pekerjaan "menghampiri" kita?

Kedua, janganlah kelak bekerja dengan tujuan menjadi "kaya." Kekayaan itu akan datang sendiri kalau kita bersedia berbagi, yakni "waktu," "tenaga," dan "pengetahuan." Ketiga, "kaya" itu jangan dinilai dari harta, melainkan apakah kita puas dengan segala sesuatu yang telah kita punyai. Menyadari bahwa setiap hirupan langkah dan nafas adalah keajaiban. Selamat tahun baru 2012.

Jumat, 23 Desember 2011

Makna Beberapa Huruf Hanzi


Makna Beberapa Huruf Hanzi
Ivan Taniputera
23 Desember 2011

Hari ini saya kebetulan tertarik membaca buku mengenai makna dan asal muasal huruf Hanzi. Berikut ini saya memilih beberapa huruf Hanzi yang sekiranya menarik. Semoga kita dapat lebih mengerti bagaimana pembentukan aksara Hanzi tersebut. Dengan memahami asal muasal aksara Hanzi tersebut, mempelajarinya akan lebih mudah dan menyenangkan. Pilihan pertama saya adalah huruf shi yang berarti waktu. Mengapa aksara Hanzi yang berarti “waktu” seperti di bawah ini?


Apabila dicermati, aksara di atas terbentuk dari ri (matahari) dan si (kuil Buddhis).
Di zaman Tiongkok kuno orang menghitung berjalannya waktu berdasarkan posisi matahari dan  saat itu, berlalunya jam demi jam diumumkan melalui dentingan lonceng di kuil Buddhis. Jadi gabungan aksara “matahari” dan “kuil” berarti “jam” atau “waktu.”

Berikut ini adalah aksara “fen” yang berarti “tepung.”


Aksara ini terbentuk dari mi (beras) dan fen (membagi). Gabungan kedua aksara ini menandakan bila kita “membagi” atau “menggiling” beras, maka akan diperoleh tepung.

Berikut ini adalah aksara “dan” yang berarti “berdiskusi.”


Aksara ini terbentuk dari yan (perkataan) dan huo (api) yang ditumpuk menjadi satu. Ini menandakan bahwa dalam berdiskusi orang cenderung terbawa emosi dan mengucapkan kata-kata “panas.”


Yang agak unik adalah aksara “mai” yang berarti “menjual.”


Jika diperhatikan dari atas ke bawah. Bentuk yang paling atas berasal dari chu (keluar). Lalu di bawahnya ada bentuk kotak dengan garis dua di tengahnya, ini melambangkan jala ikan, dan yang terbawah ada bei (cangkang kerang). Ini berasal dari nelayan di zaman dahulu yang mengeluarkan kerang dari jalanya untuk dijual. Tetapi menurut penafsiran saya bisa saja cangkang kerang dijadikan alat pertukaran.

Berikutnya adalah huruf zao yang berarti “bersiul” atau “membuat suara gaduh.”

Huruf ini dibentuk dari aksara mulut di sebelah kiri. Lalu tiga mulut kecil kou dan “pohon” mu. Pada aksaranya yang asli, tidak terdapat aksara “mulut” di sebelah kirinya. Tiga mulut kecil itu melambangkan suara burung-burung yang bertengger di atas pohon, sehingga menimbulkan “kicauan” atau “siulan” burung yang “bising.”

Tidak semua aksara Mandarin dapat dipisahkan berdasarkan maknanya seperti di atas, karena ada juga yang pembentukannya berdasarkan unsur bunyi atau fonetis semata. Contoh pertamanya adalah aksara “mei” yang berarti “pohon plum,” yakni nama sejenis pohon.


Aksara jenis ini tidak dapat diuraikan seperti aksara-aksara sebelumnya. Aksara ini terbentuk dari mu (kayu atau pohon) dan mei (setiap). Tidak ada hubungan antara makna aksara di atas dengan unsur-unsur. “Mei” di sini hanya berfungsi sebagai pembentuk bunyi saja.
Demikian sedikit perkenalan kita dengan asal muasal huruf Hanzi.

Kamis, 22 Desember 2011

Trik Hitung Cepat


Trik hitung Cepat
(Ivan Taniputera, 22 Desember 2011)

Berapakah 352 – 342? Dapatkah Anda menghitungnya dengan cepat? Jawabnya adalah 69.
Berapakah 1412-1402? Jawabnya adalah 281.
Luar biasa bagaimana dapat menghitung begitu cepat?

Rahasianya adalah sebagai berikut jika bilangan yang dikuadratkan berbeda satu, maka hasil pengurangan kuadratnya adalah penjumlahan kedua bilangan itu sendiri.

Jadi 352 – 342 adalah 35+34, yakni 69.

Pembuktiannya secara aljabar adalah sebagai berikut:
A2 – B2 = (A-B)(A+B)
Karena A-B = 1, maka kita tinggal perlu menghitung saja A+B. Sangat mudah bukan?
Bagaimana jika selisihnya bukan 1? Gampang. Tinggal kalikan saja selisih dan jumlahnya.
Contohnya:

252-232 = (25-23)X(25+23) = 2x48 = 96.

Nah selamat berlatih.