MENGEJAR LINGKARAN SETAN
5 Desember 2012
Ivan Taniputera
Hari ini kita akan membahas mengenai dampak kenaikan gaji dan harga
barang. Apabila kita menaikkan gaji pegawai dan buruh, memang benar
bahwa pendapatan akan meningkat. Meskipun demikian, karena gaji pengawai
dan buruh meningkat, maka biaya produksi juga akan meningkat. Akibatnya
produsan juga akan menaikkan harga barang. Oleh karenanya, hal ini akan
memicu inflasi atau penurunan daya beli uang, sehingga kemakmuran
masyarakat tak akan meningkat. Gaji naik tetapi harga barang juga ikut
naik. Ditinjau dari sudut pandang lain, jika gaji naik, maka orang
mula-mula akan membelanjakan uangnya untuk membeli lebih banyak uang.
Permintaan akan barang (demand) akan meningkat sedangkan penawaran
(supply) tidak mengalami peningkatan. Dengan demikian, harga juga akan
naik. Daya beli uang akan turun.
Ini adalah sebuah lingkaran setan tanpa akhir. Kenaikan gaji selalu
diikuti oleh kenaikan harga barang. Bagaimanakah cara mengatasi hal ini?
Menurut hemat saya, peran negara sangat diperlukan. Negara perlu
menjadi pengendali harga di pasaran. Negara hendaknya tidak lepas tangan
begitu saja terhadap harga-harga. Jika tidak laju inflasi akan tetap
tinggi. Sistim liberal atau pasar bebas nampaknya tidak tepat jika
diterapkan di Indonesia. Ataukah sebaliknya gaji tidak perlu dinaikkan?
Benarkah tingginya gaji merupakan indikator kemakmuran?
Berdasarkan pengamatan saya, besar-kecilnya gaji bukanlah indikator
kemakmuran, melainkan dengan gaji atau pendapatan yang kita terima,
sampai sejauh mana gaji atau pendapat tersebut dapat memenuhi
tingkat-tingkat kebutuhan kita. Selain itu, besar dan kecilnya gaji juga
relatif. Apakah yang dimaksud gaji besar dan kecil? Jika kita digaji
Rp. 10.000.000, tetapi belum sanggup memenuhi kebutuhan paling pokok,
maka itu belum dapat dikatakan makmur. Negara sendiri perlu berjuang
mewujudkan kemakmuran bagi warganya, sesuai dengan prinsip welfare
state. Negara harus sanggup menyediakan kebutuhan pokok yang terjangkau
bagi rakyatnya.
Barangkali ada pendapat lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar