Selasa, 04 Desember 2012

MENGEJAR LINGKARAN SETAN

MENGEJAR LINGKARAN SETAN

5 Desember 2012
Ivan Taniputera




Hari ini kita akan membahas mengenai dampak kenaikan gaji dan harga barang. Apabila kita menaikkan gaji pegawai dan buruh, memang benar bahwa pendapatan akan meningkat. Meskipun demikian, karena gaji pengawai dan buruh meningkat, maka biaya produksi juga akan meningkat. Akibatnya produsan juga akan menaikkan harga barang. Oleh karenanya, hal ini akan memicu inflasi atau penurunan daya beli uang, sehingga kemakmuran masyarakat tak akan meningkat. Gaji naik tetapi harga barang juga ikut naik. Ditinjau dari sudut pandang lain, jika gaji naik, maka orang mula-mula akan membelanjakan uangnya untuk membeli lebih banyak uang. Permintaan akan barang (demand) akan meningkat sedangkan penawaran (supply) tidak mengalami peningkatan. Dengan demikian, harga juga akan naik. Daya beli uang akan turun.

Ini adalah sebuah lingkaran setan tanpa akhir. Kenaikan gaji selalu diikuti oleh kenaikan harga barang. Bagaimanakah cara mengatasi hal ini? Menurut hemat saya, peran negara sangat diperlukan. Negara perlu menjadi pengendali harga di pasaran. Negara hendaknya tidak lepas tangan begitu saja terhadap harga-harga. Jika tidak laju inflasi akan tetap tinggi. Sistim liberal atau pasar bebas nampaknya tidak tepat jika diterapkan di Indonesia. Ataukah sebaliknya gaji tidak perlu dinaikkan? Benarkah tingginya gaji merupakan indikator kemakmuran?

Berdasarkan pengamatan saya, besar-kecilnya gaji bukanlah indikator kemakmuran, melainkan dengan gaji atau pendapatan yang kita terima, sampai sejauh mana gaji atau pendapat tersebut dapat memenuhi tingkat-tingkat kebutuhan kita. Selain itu, besar dan kecilnya gaji juga relatif. Apakah yang dimaksud gaji besar dan kecil? Jika kita digaji Rp. 10.000.000, tetapi belum sanggup memenuhi kebutuhan paling pokok, maka itu belum dapat dikatakan makmur. Negara sendiri perlu berjuang mewujudkan kemakmuran bagi warganya, sesuai dengan prinsip welfare state. Negara harus sanggup menyediakan kebutuhan pokok yang terjangkau bagi rakyatnya.

Barangkali ada pendapat lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar