Sabtu, 30 Agustus 2014

KUMPULAN KISAH SERAM DI RUMAH SAKIT

KUMPULAN KISAH SERAM DI RUMAH SAKIT

Ivan Taniputera
29 Agustus 2014




Kisah-kisah yang ada dalam artikel ini berasal dari menguping percakapan orang-orang tua atau mendengarkan kisah beberapa orang teman. Nama rumah sakit terkait akan disamarkan. Konon kisah-kisah yang ada di sini memang sungguh-sungguh terjadi.

Kisah pertama adalah mengenai ranjang dorong yang dapat berjalan sendiri di rumah sakit X. Ranjang hantu tersebut terkadang muncul pada malam hari di koridor rumah sakit itu.  Konon menurut penuturan para perawat yang bertugas malam hari, ranjang hantu itu akan terlihat memasuki kamar pasien yang keesokan harinya akan meninggal. Jadi itu adalah semacam pertanda.

Kisah berikutnya adalah mengenai seorang pasien yang sedang rawat inap di sebuah rumah sakit ternama, sebut saja rumah sakit Y. Meskipun merupakan rumah sakit ternama, namun ia merupakan rumah sakit yang sudah tua dan telah ada semenjak zaman penjajahan dahulu. Beberapa bagian bangunannya masih nampak lama.  Suatu kali, salah seorang kenalan (sebut saja namanya A) sedang rawat inap di sana. Itu merupakan pertama kalinya, ia rawat inap di sana. Karena terbiasa melakukan doa tengah malam, maka saat di rumah sakit pun A juga biasa bangun saat tengah malam untuk berdoa. Malam itu, setelah beberapa hari rawat inap di rumah sakit tersebut, saat A sedang terbangun di tengah malam, tiba-tiba tidak seperti biasanya ia melihat seorang juru rawat  di samping tempat tidurnya. Karena melihat bahwa A terbangun, maka juru rawat itu lantas berpindah ke pasien ranjang sebelahnya.

A merasa bahwa itu adalah pemeriksaan rutin saja, dan melanjutkan kegiatannya dengan memanjatkan doa malam. Ia tidak mempedulikan kedatangan juru rawat tadi. Keesokan harinya ia terbangun oleh suara ribut-ribut, Ternyata pasien yang sekamar dengannya telah meninggal, yakni pasien yang tadi malam ditengok oleh juru rawat tadi.

Ia kemudian menuturkan pengalamannya tadi malam, "Padahal tadi malam ia baru ditengok oleh seorang juru rawat. Kok hari ini meninggal ya?" Salah seorang juru rawat yang mendengar hal itu menyatakan bahwa tadi malam tidak ada pemeriksaan oleh juru rawat. A merasa aneh, tetapi ia diam saja, barangkali itu hanya penglihatan setengah sadarnya saja karena masih mengantuk. Baru setelah diizinkan meninggalkan rumah sakit tersebut, seseorang bercerita padanya bahwa rumah sakit itu memang angker. Pada malam hari, memang konon sering terdapat penampakan seorang juru rawat yang memasuki kamar pasien. Pasien yang ditengok "juru rawat" tersebut, pasti keesokan paginya meninggal. Begitulah kesaksian karyawan di rumah sakit itu, yang pernah mendapatkan penampakan tersebut.  Jika malam itu masih tertidur, maka kemungkinan dia yang meninggal. Jadi kegiatan doa malam itu telah menyelamatkannya.

Kisah berikutnya ini kalau tidak salah saya dengar dari penjual makanan langganan saya. Ia mengatakan saat menunggu kerabatnya yang sedang sakit, ia mendengar suara ribut-ribut di luar kamar. Ketika ia menengok keluarnya, ternyata justru tidak ada orang sama sekali. Ia merasakan ketakutan dan seluruh bulu romanya berdiri, sehingga tidak berani keluar kamar hingga keesokan harinya.

Sebagai pengimbang, tidak semua kisah seram terjadi di rumah sakit. Ada pula pengalaman indah di rumah sakit. Berikut ini adalah juga penuturan salah seorang kenalan teman, sebut sama namanya B.

Siang itu, B sedang menunggui ayahnya yang dirawat sekian lama di rumah sakit. Karena tidak ada tanda-tanda kondisi membali, maka ia merasa risau, sedang biaya rumah sakit telah membengkak. Tiba-tiba di hadapannya muncul seseorang  bapak yang berpakaian seperti seorang alim ulama. Bapak itu bertanya, mengapa ia sedih. B menuturkan mengenai bapaknya yang sedang sakit dan keuangannya telah semakin menipis. Bapak tadi berkata, "Jika berkenan saya akan menengok ayahmu dan mencoba mendoakannya agar ia sembuh. Serahkan semuanya pada Tuhan." B menunjukkan kamar ayahnya, dan sang bapak tadi menyarankannya agar duduk menunggu saja di tempat semula, karena ia tidak akan lama-lama. Setelah beberapa lama menunggu di luar kamar, ternyata bapak berpakaian alim ulama tadi tidak kunjung keluar dari kamar ayahnya.  Karena penasaran, B menyusul masuk ke kamar tempat ayahnya dirawat, betapa terkejutnya ia, karena di dalamnya tidak ada siapa-sapa selain ayahnya sendiri. Namun, semenjak saat itu, kondisi ayahnya membaik dan tak lama kemudian diizinkan meninggalkan rumah sakit.

Demikianlah beberapa kisah mistis seputar rumah sakit yang konon sungguh terjadi.

Terlepas dari benar dan tidaknya kisah-kisah di atas, marilah kita menarik hikmah darinya.

Semoga bermanfaat.


Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain, silakan kunjungi:

https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

BALADA SEBUAH NEGERI

BALADA SEBUAH NEGERI

Ivan Taniputera
27 Agustus 2014

Inilah tangisan sebuah negeri
Meski kaya tidak terperi
Namun dikuasai orang-orang serakah
Tanpa hati tanpa malu menjarah rayah
Negeri ini kaya akan hutan rimba
Tempat hidup satwa beraneka rupa
Tapi pikir panjang izin diberikan dengan bebal
Tuk mereka yang berkantong tebal
Hutan dibabat hutan dibakarnya
Bahkan hingga akarnya pun tiada bersisa
Bagaimana negeri itu tidak menangis
Karena mendapat perlakuan begitu sadis
Barang tambang di perut negeri
Dikuras demi kepentingan diri sendiri
Bekerja sama dengan pihak manca
Mengalirlah kekayaan negeri ke sana
Rakyat cuma mampu melihat
Apa lagi yang mau dibuat
Ratapannya sungguh miris
Membuat hati teriris iris
Kasihan wahai dikau negeri
Para pemimpinmu tiada peduli
Korupsi meraja lela
Bagaikan tangan gurita
Meraup saja yang terjangkau
Pokoknya rekeningku jangan sampai galau
Negeri kaya raya
Namun busuk karena perilaku durjana
Sampai kapan ini terjadinya?
Pada siapakah harus kubertanya?

SATU LAGI PENGALAMAN LUCU DARI NEGERI JERMAN

SATU LAGI PENGALAMAN LUCU DARI NEGERI JERMAN

Ivan Taniputera
23 Agustus 2014





Ini adalah pengalaman seorang teman sewaktu kuliah di Jerman. Teman tersebut baru datang ke Jerman, sehingga bahasa Jermannya belum lancar. Untuk menambah uang saku, ia bekerja sebagai pelayan restoran. Ketika itu, ia hendak menawarkan pelanggannya apakah menghendaki sepoci teh. Ia lalu bertanya, "Möchten Sie ein Kaninchen Tee?" Namun pelanggan itu hanya diam saja kebingungan. Teman itu lantas mengulangi pertanyaannya, kali ini dengan gerakan isyarat menuangkan teh. Baru tamu itu paham.

Rupanya ia salah mengatakan Kännchen dengan Kaninchen.

Kännchen artinya adalah poci, sedangkan Kaninchen artinya adalah kelinci.

Mungkin sang pelanggan merasa bingung, semenjak kapan kelinci dapat mengeluarkan teh.

PENGEBOMAN CANDI BOROBUDUR: SUATU KENANGAN MASA LALU

PENGEBOMAN CANDI BOROBUDUR: SUATU KENANGAN MASA LALU

Ivan Taniputera
22 Agustus 2014




Baru-baru ini saya mendengar bahwa ada pihak-pihak yang ingin mengembom atau menghancurkan Candi Borobudur. Saya menjadi teringat pengalaman masa lalu bahwa candi tersebut sebenarnya sudah pernah dibom. Mungkin ada yang terkejut mendengar fakta ini. Mungkin tidak semua orang mengetahui bahwa Candi Borobudur ternyata sebelumnya sudah pernah dibom. Peristiwanya terjadi pada tanggal 21 Januari 1985. Ketika itu saya masih kelas 4 Sekolah Dasar. Saya masih ingat pula bahwa pada hari terjadinya peristiwa itu, saya sedang menengok ayah saya yang dirawat di rumah sakit. 

Waktu itu, dalam perjalanan ke rumah sakit, di jalan Imam Bonjol, tidak jauh dari SPBU di ujung jalan Hasanudin-deretan stasiun Poncol, mobil-mobil diperintahkan menepi oleh polisi. Bagasi diperintahkan untuk dibuka guna diperiksa. Waktu ditanya ada apakah yang terjadi, sehingga terjadi pemeriksaan seperti itu, polisi menjawab singkat, "Borobudur dibom." Kami tidak bertanya lebih lanjut dan melanjutkan perjalanan ke rumah sakit.

Berita lengkapnya baru saya ketahui melalui surat kabar atau televisi. Jika tidak salah ingat, di surat kabar saya menyaksikan gambar stupa yang hancur bertebaran. Demikianlah sedikit, kenangan saya mengenai peristiwa yang terjadi di tahun 1985 tersebut.

Saya berpendapat bahwa penghancuran suatu bangunan bersejarah adalah tindakan yang patut disayangkan. Suatu bangsa adalah ibarat pohon, jika akar sejarahnya hancur, maka pohon tersebut perlahan-lahan akan layu dan mati. Apabila kita ingin menjadi bangsa yang kuat, maka kita justru perlu menyuburkan dan mengokohkan akar kita-bukan malah menghancurkannya! Semoga penghancuran pada bangunan-bangunan keagamaan jangan sampai terjadi lagi di negara kita yang berlandaskan Pancasila dan bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika.